Besi beton merupakan material bahan bangunan yang paling umum dan sangat sering digunakan dalam pembangunan rumah atau proyek lainnya. Besi beton digunakan karena sifatnya yang tahan terhadap gaya tekan sehingga dapat melengkapi kelemahan dari beton yang tidak tahan akan tarikan tetapi tahan gaya tekan. Ada 2 jenis besi beton yang dapat digunakan dalam konstruksi, besi beton polos dan besi beton ulir.
Besi beton polos dan besi beton ulir memiliki beberapa perbedaan yang masih bisa kita bedah, antara lain:
Bentuk/tampilan permukaan
Kelas baja berdasarkan titik luluh
Kekuatan besi beton
Kegunaan utama besi beton
Ukuran diameter yang tersedia
Bentuk/tampilan Permukaan
Jika dilihat langsung, besi beton polos dan ulir terlihat sangat berbeda dari permukaannya. Sesuai namanya, besi beton polos memiliki tampilan permukaan yang polos. Sedangkan besi beton ulir memiliki sirip pada bagian permukaannya. Kalau dari segi permukaan, pasti sudah terlihat jelas perbedaannya.
Bentuk permukaan besi beton ini memiliki kegunaannya sendiri, ada alasan dibalik permukaannya yang polos dan bersirip itu. Hubungannya nanti pada kegunaan dan kekuatan dari besi beton itu sendiri. Yuk lanjut baca ke perbedaan berikutnya dulu deh.
Kelas Baja Berdasarkan Titik Luluh
Dulu, besi beton polos dan besi beton ulir yang paling umum sudah terlihat bedanya dari titik luluhnya. Besi beton polos (BjTP) dulunya memiliki tegangan luluh 240 MPa (U24), sedangkan besi beton ulir (BjTS) memiliki tegangan luluh 350 MPa (U35). Sekarang, kedua jenis besi beton ini sama-sama memiliki tegangan luluh 280 MPa (U28).
Akan tetapi, khusus BjTS memiliki 6 kelas baja yang dibedakan menurut tegangan luluhnya. BjTP hanya memiliki 1 kelas baja dengan 1 jenis tegangan luluh U28 itu saja. Tegangan atau titik luluh ini merupakan batas titik awal besi beton akan mengalami deformasi atau necking pada saat diberi gaya tarik. Untuk 6 kelas baja yang dimiliki BjTS adalah sebagai berikut:
TS 280
TS 420A
TS 420B
TS 520
TS 550
TS 700
Khusus TS 420A dan TS 420B bisa dilihat beda warna labelnya sesuai ketentuan SNI yang ada.
Kekuatan Besi Beton
Angka pada TP dan TS yang ada pada besi beton itu menunjukkan kekuatan besi beton juga lho. Tapi, angka TP dan TS yang sama-sama 280 MPa tadi itu tetap ada perbedaannya.
Kekuatan besi beton juga bisa diukur dari ketahannya saat digunakan dalam proyek pembangunan.
Kekuatan besi beton yang ini dipengaruhi oleh bentuk permukaannya. Dengan permukaan besi yang polos, otomatis besi akan terasa lebih licin. Sedangkan pada konstruksi bangunan, ketika besi beton dipadukan dengan beton, ia harus tahan terhadap gaya geser yang akan terjadi. Karena besi beton ulir memiliki sirip yang bisa dibilang cukup kasar, ia jadi lebih tahan terhadap gaya geser sehingga lebih kuat menahan beban.
Kegunaan Utama Besi Beton
Berdasarkan kekuatannya, besi beton ulir memiliki kekuatan yang lebih terhadap gaya geser dalam konstruksi. Sehingga, besi beton ulir lebih cocok digunakan untuk tulangan struktur beton yang memanjang untuk menahan beban lebih. Sedangkan besi beton polos lebih banyak digunakan sebagai begel yang berfungsi untuk menahan beban geser dalam struktur beton. Ketika besi beton polos menjadi begel, ia dapat menahan beban geser lebih besar dibandingkan jika digunakan untuk tulangan struktur. Besi beton polos sendiri digunakan sebagai begel karena sifatnya yang lebih mudah dibengkokan.
Ukuran Diameter yang Tersedia
Besi beton baik yang polos maupun yang ulir memiliki banyak ukuran untuk memenuhi kebutuhan konstruksi. Ukuran diameternya yang terlihat berbeda ada pada ukuran terkecilnya, besi beton polos memiliki diameter 6 mm terkecil dan besi beton ulir 8 mm. Lalu ada beberapa angka yang ada pada besi beton polos tapi tidak ada di ulir dan sebaliknya. Seperti ukuran polos 12 yang tidak dimiliki ulir, tapi ia ada ukuran 13 mm dan polos tidak memilikinya.
Gimana nih kira-kira menurutmu apakah ada perbedaan lain lagi pada besi beton polos dan ulir? Meskipun secara umum mirip dan memiliki kegunaan yang sama, tetapi setiap benda pasti tetap ada perbedaannya.
Comentários