Sebagai pebisnis besi, Bapak pasti sudah paham kalau istilah di pasar bisnis besi sangat banyak dan beragam, bahkan tiap daerah bisa memiliki istilah mereka sendiri.
Misalnya saja, istilah untuk besi beton polos dan ulir.
Ada banyak yang menyebutkan “besi 8” untuk “polos 8” dan “d13” untuk “ulir 13”.
Istilah mana yang menandakan besi tersebut adalah besi SNI Sertifikat?
TIDAK ADA YANG TAHU, Pak.
Tipsnya : Bapak bisa meminta bukti sertifikat dan mencocokkannya dengan cap yang ada di besi yang Bapak beli.
Ya, itu tadi adalah salah satu pembahasan terkait istilah nama untuk produk besi beton.
Masalahnya, di bisnis besi ini tidak hanya jenis besinya saja yang memiliki banyak istilah.
Daftar harga besi juga memiliki banyak istilah yang akhirnya mengecoh pembeli besi. Istilah ini pun akhirnya MENDARAH DAGING, dilakukan oleh pabrik - distributor - toko retail dan diterima mentah oleh end-usher.
Apa sih maksudnya?
Pada artikel hari ini, RPM ingin membagikan istilah yang sering digunakan pebisnis besi di lapangan dalam membagikan daftar harga besinya.
Bapak yang berbisnis besi pasti pernah menemukan berbagai macam daftar harga besi (pricelist besi) di lapangan. Ada penjual yang memberikan daftar harga besi perkilo, ada pula yang memberikan harga besi per batangnya.
Sebenarnya, kenapa sih lebih banyak yang bertanya daftar harga besi perkilo? Apa karena terlihat lebih murah? Atau karena pada dasarnya besi dijual sesuai harga kiloan sehingga lebih banyak yang menanyakan harga kiloannya?
Kalau memang kenyataannya banyak pebisnis besi yang suka dengan harga besi dalam kilo, Bapak WAJIB tahu hal di bawah ini dulu ya 👇👇
Kebanyakan orang awam atau beberapa pebisnis besi lama sering terkecoh dengan harga per kilo daripada harga per batang.
Alasannya : Harga per kilo biasanya dikalikan dengan berat besi berdasarkan berat tabel.
Berat tabel sendiri adalah berat besi tanpa memperhatikan toleransi besi yang sudah diatur oleh tabel SNI dari Badan Standarisasi Nasional
Misalnya : Besi 8, diameter aslinya akan dianggap pasti full 8mm. Padahal kenyataannya besi itu bentuknya pipih, tidak bulat. Jadi untuk diameter besi pasti ada toleransinya.
Sementara bagaimana dengan harga per batang?
Harga per batang biasanya dikalikan dengan berat besi berdasarkan timbangan nyatanya.
Berat timbang nyata adalah berat besi yang dihitung dengan memperhatikan toleransi besinya sesuai tabel SNI dari Badan Standarisasi Nasional. Biasanya, hasil timbangannya menggunakan timbangan besi beton pun sama dengan perhitungan ini.
Misalnya : Besi 8, diameter aslinya antara 7,6 - 7,8 mm. Dimana toleransi pada diameter besi beton menurut tabel SNI adalah 0.4 - 0.2 mm.
Lalu apa hubungannya dengan harga per kilo yang dimanipulasi dengan permainan istilah pebisnis besi?
Jadi, Pak harga besi per kilo BIASANYA lebih mahal daripada harga besi per batang.
Masih bingung Pak? Yuk kita coba pakai ilustrasi singkat ini...
Pak Budi hendak membeli besi beton dengan membandingkan harga dari 3 penjual yang memberikan harga sebagai berikut:
Sumber : Ilustrasi Internal RPM
Pak Budi berencana untuk membeli besi beton polos 8, polos 10 dan polos 12 untuk pembangunan rumah barunya. Tentu ia membutuhkan puluhan hingga ratusan batang besi beton per ukurannya. Dengan harga yang terkumpul seperti di atas, Pak Budi mulai menghitung selisih harganya. Penjual A memberikan harga kilo tabel dan penjual B memberikan harga timbang nyata, sedangkan penjual C memberikan harga besi beton langsung per batangnya.
Karena harus menyesuaikan budget, Pak Budi tetap menghitung harga besi beton tiap penjual untuk perbatangnya berapa. Hasilnya adalah sebagai berikut:
Sumber : Ilustrasi Internal RPM
Berdasarkan ilustrasi harga di atas, penjual B memberikan harga terbaik dan termurah kepada Pak Budi walaupun beberapa ukuran besi masih lebih murah yang diberikan oleh penjual C.
Tetapi, beberapa ukuran itu tidak dibutuhkan oleh Pak Budi, sehingga akhirnya ia memutuskan untuk mengambil besi beton dari penjual B karena harganya paling terjangkau.
Nah, dari ilustrasi di atas, sebenarnya kunci dalam berbisnis besi ini adalah : Bapak harus tahu dulu bagaimana cara mendapatkan harga perbatang dari harga kilo tabel dan harga timbang nyata.
Sesuai dengan istilahnya, harga kilo tabel harus Bapak kalikan dengan berat tabel. Sedangkan untuk harga timbang nyata, Bapak cukup kalikan dengan berat timbang nyata/aktual dari tiap besi beton.
Sementara jika ada yang memberikan Bapak harga per batang, tanyakan saja mereka mengalikannya dengan berat besi tabel atau timbang nyata/aktual.
Untuk memudahkan Bapak dalam menghitung, RPM akan berikan perbandingan berat timbang nyata dan timbang tabel. Sehingga jika nanti Bapak mendapatkan daftar harga besi dari penjual, Bapak bisa lebih kritis dan menghitungnya langsung. Atau, Bapak ingin tahu bagaimana Cara Menghitung Berat Besi Beton, bisa bisa klik link di samping.
Berikut ini adalah tabel perbandingan berat besi betonnya:
Sumber : Ilustrasi Internal RPM
Adanya perbedaan berat dan diameter pada kedua tabel di atas disebabkan oleh adanya toleransi produksi pada besi beton.
Menurut Kementrian Perindustrian yang mengeluarkan ketentuan Standar Nasional Indonesia, besi beton memiliki toleransi diameter kurang lebih 0,4 mm untuk besi beton 6 mm ke atas.
Dalam produksinya sendiri pun akan ada toleransi mesin yang dapat mempengaruhi ukuran besi beton. Pada umumnya, mesin memiliki toleransi 0,1 mm sehingga Bapak/Ibu jangan sampai kaget jika menemui besi beton yang toleransinya bisa melebihi 0,4 mm tetapi kurang dari 0,5 mm.
Karena untuk menghitung berat besi beton berdasarkan dari diameternya, maka dengan adanya toleransi tersebut akan mempengaruhi berat besi beton yang Bapak beli.
PRO TIPS Membeli Besi Beton : Jika Bapak menemui daftar harga besi beton per kg sesuai tabel dan ingin mengetahui berapa harga per kg aktualnya, Bapak cukup mengalikan harga per kg tadi dengan berat tabelnya lalu dibagi ke berat aktual besi betonnya.
Contoh ilustrasi:
Harga kilo tabel besi beton 8 mm adalah Rp 10.500/kg
Berat besi beton 8 mm sesuai tabel adalah 4,74 kg
Berat besi beton 8 mm sesuai timbangannya adalah 4,27 kg
Maka harga timbang nyatanya adalah
= 4,74 x 10.500
= Rp 49.770 atau Rp 49.800 : 4,27 kg
= Rp 11.663/kg
Mudah kan Pak?
Semoga artikel kami membantu Pebisnis Besi supaya bisa semakin CERMAT dalam memilih dan menentukan rekan bisnis besinya ya!
Jika Bapak ada kebutuhan besi beton dan ingin tahu harga terupdatenya, cek langsung aja di website kami. Klik disini untuk melihat harga besi per 7 Februari 2022.
Atau Bapak/Ibu bisa langsung hubungi sales kami melalui WhatsApp dan jangan lupa untuk simpan nomor WA kami untuk dapatkan update harga besi secara berkala.
Comments